KITA PINDAH RUANG

KITA PINDAH RUANG

Rabu, 19 Januari 2011

Hasil Perencanaan SMK N 1 Kendal Oleh Tim Perencana Pengawas SMK PGRI 1 Ngawi

Hasil Perencanaan SMK Negeri 1 Kendal, oleh Tim Perencana & Pengawas 
SMK PGRI 1 Ngawi Tahun 2010









Selasa, 18 Januari 2011

Bahan Membuat Maket
Salah satu tuntutan kuliah di jurusan Arsitektur adalah membuat maket miniatur tugas-tugas perancangan miniatur rumah.
Maket atau model miniatur adalah desain miniatur rancangan yang kita buat dengan skala tertentu, agar rancangan miniatur hotel lebih mudah dibayangkan secara 3 dimensi.

Ada dua macam maket hotel : maket studi desain rumah dan maket presentasi model rumah. Maket studi miniatur rumah digunakan oleh mahasiswa bersangkutan untuk mempelajari hal-hal yang lebih jelas ditampilkan dengan miniatur secara 3 dimensi, misalnya kontur lahan, proporsi bangunan terhadap lingkungan sekitarnya, dan lain-lain. Maket miniatur studi biasanya dibuat dengan bahan-bahan sederhana karena hanya ditujukan untuk diri sendiri (dan mungkin dosen pembimbing), dan rancangan miniatur rumah dan maket hotel pun masih mungkin berubah dan berkembang.

Maket presentasi untuk desain merchandise dan miniatur hotel seperti namanya digunakan untuk mempresentasikan rancangan final, ditujukan bagi 'klien' model merchandise (semasa kuliah kliennya tentu saja dosen penguji). Maket desain miniatur ini dibuat sebagus mungkin karena tujuannya untuk menarik hati klien desain rumah. Membuat maket presentasi model miniatur yang bagus sebetulnya tidak perlu mahal. Dengan bahan-bahan sederhana seperti karton, kertas warna, busa, plastik mika, pasir, serbuk gergaji, dapat menghasilkan maket yang menarik. Bahan-bahan yang sering digunakan untuk maket misalnya :
* Alas maket model rumah atau miniatur rumah : karton, styrofoam, chip board, matras, tripleks.
Permukaan desain merchandise bisa cukup dilapisi kertas, atau jika ingin efek khusus bisa dibuat dengan teknik-teknik model merchandise tertentu. Lahan berumput dibuat dengan melapisi permukaannya dengan serbuk gergaji halus kemudian disemprot dengan cat hijau. Perairan seperti danau atau kolam dapat dibuat dengan kertas biru yang dilapisi plastik, di antara keduanya bisa ditaburi gula untuk efek kilauan air.
* Bangunan miniatur (berbagai bagiannya) : karton, mounting board, kayu balsa, corrugated paper, plastik, dan lain-lain.
* Lansekap (pohon, rumput dll) : busa, tusuk gigi, korek api, jarum pentul, serbuk gergaji, dll.

Dan masih banyak lagi jika harus disebutkan satu persatu. Apalagi bagi mahasiswa yang kondisi keuangannya masih terbatas , dituntut untuk kreatif menggunakan bahan-bahan murah dan sederhana

Sabtu, 15 Januari 2011

materi proyeksi

PROYEKSI







A. Proyeksi Piktorial, Ortogonal dan Pandangan

Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar. Proyeksi piktorial adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi. Sedangkan proyeksi ortogonal merupakan cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Secara umum proyeksi dapat dilihat pada gambar 9.4. dibawah ini :














Gambar 9.4. Proyeksi


1. Proyeksi Piktorial
Untuk menampilkan gambar-gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat dilakukan dengan beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan menggambar. Beberapa macam cara proyeksi antara lain :

a. Proyeksi piktorial isometri
Untuk mengetahui apakah suatu gambar diproyeksikan dengan cara isometri atau untuk memproyeksikan gambar tiga dimensi pada bidang dengan proyeksi isometri, maka perlu diketahui ciri-ciri dan syarat-syarat untuk menampilkan suatau gambar dengan proyeksi isometri. Adapun ciri dan syarat proyeksi tersebut sebagai berikut :
1). Ciri pada sumbu
- Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar.
- Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya 120°.
2). Ciri pada ukurannya
Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambarnya.
Contoh :











Gambar 9.5. Proyeksi isometri

a). Penyajian Proyeksi Isometri
Penyajian gambar dengan proyeksi isometri dapat dilakukan dengan beberapa posisi (kedudukan), yaitu posisi normal, terbalik, dan horisontal.
(1) Proyeksi isometri dengan posisi normal
Contoh :














titik referensi





Gambar 9.6. Proyeksi isometri dengan posisi normal
(2) Proyeksi isometri dengan posisi terbalik
Contoh :












titik referensi










Gambar 9.7. Proyeksi isometri dengan posisi terbalik

(3) Proyeksi isometri dengan posisi horisontal
Contoh :






















titik referensi










Gambar 9.8.Proyeksi isometri dengan posisi horisontal

b. Proyeksi Dimetri
Pada proyeksi dimetri terdapat beberapa ciri dan ketentuan yang perlu diketahui, ciri dan ketentuan tersebut antara lain :
1) Ciri pada sumbu
Pada sumbu x mempunyai sudut 10°, sedangkan pada sumbu y mempunyai sudut 40°.
2) Ketentuan ukuran
Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan skala pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1
Contoh :







Keterangan :
- Ukuran pada sumbu x 40 mm
- Ukuran gambar pada sumbu y digambar nya, yaitu 20 mm
- Ukuran pada sumbu z 40 mm




Gambar 9.9. Proyeksi dimetri
c. Proyeksi miring
Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garis horisontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, dan pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.
Contoh :


















Gambar 9.10. Proyeksi miring

d. Gambar Perspektif
Dalam gambar teknik, gambar perspektif jarang dipakai. Gambar perspektif dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Perspektif dengan satu titik hilang
2. Perspektif dengan dua titik hilang
3. Perspektif dengan tiga titik hilang
Contoh : TH (Titik Hilang)












Gambar 10.1. Perspektif dengan satu titik hilang
2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi disebut proyektor. Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain. Contoh-contoh proyeksi ortogonal dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
a. Proyeksi ortogonal dari sebuah titik


Proyektor

Bidang proyeksi

Proyeksi


Gambar 10.2. Proyeksi ortogonal dari sebuah titik

b. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis











Gambar 10.3. Proyeksi ortogonal dari sebuah garis

c. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang











Gambar 10.4. Proyeksi ortogonal dari sebuah bidang

d. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda














Gambar 10.5. Proyeksi ortogonal dari sebuah benda

B. Proyeksi Eropa dan Amerika

Proyeksi Eropa dan Amerika merupakan proyeksi yang digunakan untuk memproyeksikan pandangan dari sebuah gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi.
1. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing pengarang buku yang menjadi refrensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.3).



Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka = Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang













(P. bawah)




(P. kanan) (P. depan) (P. Kiri) (P. Belakang)




(P. atas)
Gambar 10.6. Proyeksi Eropa

2. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya (lihat gambar 2.4).


Keterangan :
P.A = Pandangan Atas
P.Ki = Pandangan Kiri
P.Ka = Pandangan Kanan
P.Ba = Pandangan Bawah
P.Be = Pandangan Belakang






(P. atas)




(P. kiri) (P. depan) (P. kanan) (P. Belakang)



(P. bawah)
Gambar 10.7. Proyeksi Amerika
3. Pemilihan pandangan depan
Pemilihan pandangan depan dari benda yang akan disajikan dalam gambar adalah sangat penting. Karena pandangan depan dapat langsung memberikan keterangan bentuk benda yang sebenarnya dan jumlah pandangan depan juga ditentukan oleh pandangan depan tersebut. Pandangan depan tidak selalu berarti bagian depan dari benda itu sendiri. Pandangan depan adalah bagian benda yang dapat memberikan cukup keterangan mengenai bentuk khas atau fungsinya.
Di bawah ini terdapat beberapa contoh pandangan depan, misalkan wajah seorang wanita ingin diabadikan dalam gambar seperti pada gambar 10.8. (a), maka pandangan depan dari wajah tersebut adalah muka itu sendiri, karena bagian ini sudah memberikan sifat-sifat khas dari wajah tadi. Pada gambar 10.8. (b), pandangan depan dari seekor kuda justru diambil pandangan samping, karena pandangan ini sudah cukup memberikan keterangan tentang ciri-ciri khas dari benda tersebut.











Gambar 10.8. (a). Pandangan (b). Pandangan depan kuda.
depan wajah

Pada gambar 10.9. memperlihatkan badan pesawat dari samping yang diambil sebagai pandangan depannya, karena bagian ini memberikan informasi yang lengkapdari benda tersebut, begitu juga dengan benda yang lain, misalkan sebuah mobil, sepeda motor dan sebagainya.















Gambar 10.9. Gambar garis bentuk sebuah pesawat terbang
4. Perbandingan antara Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika
Keuntungan Proyeksi Amerika
Diawal bab Proyeksi telah dijelaskan bahwa kedua proyeksi tersebut dapat sama-sama dipakai, sesuai dengan standar ISO.
Negara Aamerika Serikat dan Jepang telah menentukan untuk memakai proyeksi Amerika. Hal ini didasarkan pada keuntungan dari cara ini disbanding dengan proyeksi Eropa, keuntungan-keuntungannya sebagai berikut:
1. Dari gambar, bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan pandangan depan sebagai patokan dan bendanya muncul seperti aslinya.
2. gambarnya mudah dibaca, karena hubungan anatara gambar yang satu dengan yang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi salah pengertian.Cukup mudah lagi (terutama) pada benda-benda yang panjang, susunan pandangan depan dan pandangan samping mudah sekali dibaca.
3. pandangan yang berhubungan diletakkan berdekatan, oleh karena itu mudah untuk memberi ukuran-ukurannya. Tidak mungkin terjadi salah pembacaan ukuran. Bagi teknisi (operator mesin) lebih sederhana.
4. dengan proyeksi Amerika mudah memberi pandangan tambahan atau pandangan setempat.

Untuk lebih jelas tentang perbandingan proyeksi Eropa dan Amerika dapat dilihat pada gambar dibawah ini :










Gambar 10.10. Perbandingan proyeksi Eropa dan Amerika













Gambar 11.1. Perbandingan cara-cara proyeksi dalam hal pandangan khusus
C. Simbol Proyeksi

Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika, perlu diberi lambang proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditepkan bahwa cara kedua proyeksi boleh dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar menurut proyeksi Eropa (Kuadran I atau dikenal dengan proyeksi sudut pertama).
Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar. Simbol/lambang proyeksi tersebut adalah sebuah kerucut terpancung.








Simbol Proyeksi Eropa Simbol Proyeksi Amerika


D. Anak Panah
Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan tempat/posisi atau arah potongan, sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukur atau disisi kiri garis ukur.








Gambar 11.2. Anak panah


E. Kesimpulan

1. Proyeksi Piktorial
a. Proyeksi piktorial terbagi menjadi 4 macam, yaitu isometri, dimetri, miring, dan perspektif.
b. Proyeksi piktorial hanya digunakan pada gambar tiga dimensi untuk diproyeksikan pada bidang dua dimensi.
2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal merupakan proyeksi suatu titik, garis, bidang, dan benda terhadap suatu bidang dengan garis proyektor yang tegak lurus terhadap bidang proyekstornya.

3. Proyeksi Eropa
a. Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail
b. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Eropa terbalik dengan arah pandangannya.
4. Proyeksi Amerika
a. Proyeksi Amerika hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail.
b. Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Amerika sama dengan arah pandangannya.
F. Latihan-latihan
1. Latihan soal uraian
a. Secara umum, proyeksi ada berapa macam?
b. Ada berapa macam proyeksi pictorial?
c. Apa ciri-ciri pada proyeksi pictorial isometri?
d. Ada berapa macam penyajian proyeksi pictorial isometri?sebutkan!
e. Pada proyeksi pictorial miring, berapakah kemiringan sumbu x-nya?
f. Apa yang dimaksud dengan proyeksi ortogonal?
g. Apa yang dimaksud dengan proyeksi Eropa?
h. Apa yang dimaksud dengan proyeksi Amerika?
i. Apa saja yang mendasari dalam pemilihan pandangan depan?
j. Apa perbedaan antara proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika?
k. Gambarkan simbol proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika?
l. Bagaimana perbandingan dalam menggambar anak panah?
2. Latihan soal menggambar
Kerjakan gambar di bawah ini pada kertas gambar A3 dengan merubah pada proyeksi miring dan buatlah pandangannnya dengan menggunakan proyeksi Eropa!





Smk hal 97

Rabu, 12 Januari 2011

yang muda yang berkarya

pra desain smk pgri 1 ngawi.
by edy purwanto, 3 teknikgambar grisa
nice picture guy's...
ayo berkarya lebih spektakuler lagi..

Selasa, 11 Januari 2011

monday is english day

terimakasih dukungan dari anda semua dalam program ' one student one email',
bagi yang belum membuat email segera buat ya..
emmmh...bagaimana kalo bulan depan kita buat program 'monday is english day'..?
kayaknya menarik... ditunggu dukungannya.

Kamis, 06 Januari 2011

Ukuran Standar Sebuah Desain Dapur yang Ideal

 

Bicara ukuran artinya bicara angka. Banyak yang malas memperhatikannya. Padahal untuk membuat dapur yang ergonomis, mau tak mau kita harus bicara ukuran, tinggi, rendah, panjang, dan lebar.

Mungkin Anda sering merasa tidak nyaman bekerja di working table , di dapur. Atau merasa kesulitan menjangkau benda-benda yang disimpan di lemari atau kabinet gantung. Hmm , ini mungkin karena dapur Anda dirancang tanpa memperhatikan ukuran-ukuran ideal.
Ukuran ideal sebuah dapur sepintas terkesan sepele. Tapi Anda sebagai pengguna bisa merasakan sendiri akibatnya. Ukuran yang sembarangan, membuat kerja di dapur jadi tak nyaman. Kalau mau lebih nyaman lagi seharusnya ukuran lemari, working table , dankitchen set harus disesuaikan dengan ukuran tinggi badan, bahkan ukuran siku, dari orang yang sering beraktivitas di dapur.
Beberapa buku tentang dapur menjelaskan tentang ukuran standar berbagai perabot dapur, yang kerap kali kita lalaikan. Intisari dari ukuran-ukuran standar itu andata lain:
·         Coba ukur working table atau meja kerja di dapur rumah. Berapa tingginya? Menurut Gilly Love dalamMembuat Dapur Idaman , idealnya ketinggian area kerja ini adalah sama tinggi dengan pinggang. Malah bisa jadi lebih rendah lagi, kalau digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang lebih berat dari sekadar meracik bumbu, misalnya memasak. Pada kegiatan ini, ketinggian meja yang cukup rendah, akan membuat lengan lebih mudah bekerja saat mengaduk atau membolak balik makanan, di penggorengan atau panci.
·         Permukaan meja kerja juga harus diperhatikan berapa lebarnya. Daya jangkau tangan manusia, khususnya wanita, ke depan adalah 85 cm. Sedangkan ke samping bisa antara 42cm - 62cm.
·         Lemari penyimpanan juga sering dibuat tanpa memperhitungkan ukuran yang pas. Dalam Kitchens That Work yang ditulis oleh Martin Edic dan Richard Edic dikatakan, bahwa tinggi lemari penyimpanan yang masih bisa dijangkau tangan adalah 2m. Tinggi setiap rak di dalam lemari pun perlu diperhatikan, ukuran yang ideal adalah sekitar 65cm - 180cm.
·         Jarak sirkulasi koridor antara area kerja satu dan yang lain, juga perlu diperhatikan. Terlalu sempit akan membuat dapur terasa sempit dan tidak nyaman. Masih dari Kitchens That Work disebutkan bahwa jarak optimal yang sebaiknya diaplikasikan adalah 94cm.
·         Berikutnya area cuci piring (kitchen sink ). Imelda Akmal dalam bukunya Seri Menata Rumah : Ruang Makan menuliskan bahwa tinggi bak cuci sebaiknya antara 70cm - 80cm dari lantai. Jadi penggunanya tidak perlu membungkuk untuk menjangkau dasar bak.

semoga bermanfaat.

Selasa, 04 Januari 2011

kata pak mario

Pernahkah Anda melihat
orang yang menyesali bidang studi
atau pekerjaannya?

Tapi dia hanya mengeluh
dan tidak pindah ke tempat
yang lebih baik?

Dia hanya berfokus
pada tidak-enaknya hidup
daripada indahnya upaya
membangun keberhasilan.

Dia yang menyesali jalur tindakannya
tidak akan pernah bersungguh-sungguh
untuk berhasil dalam jalur itu.

Seandainya dia lebih tegas
bagi kebaikannya sendiri ...

Mario Teguh

cara menghitung berat besi beton

Menghitung Berat Besi TanpaTabel

Disadur dari  Civil Engineering Untag'45 Samarinda 
Sebuah cara bahwa tabel tersebut ddidapat dari rumus menghitung berat besi
berat besi = 0.006165 x d2 x p
d2 = diameter besi yang mau dihitung di kuadratkan/ pangkat dua,
p = panjang besi yang mau di hitung berapa beratnya
   BESI BETON POLOS & ULIR
 UKURAN                 BERAT
  (mm)                     (Kg)
     6                        0.222
     8                        0.395
     9                        0.500
    10                       0.617
    12                       0.888
    13                       1.040
    16                       1.578
    16                       1.578
    19                       2.223
    22                       2.985
    25                       3.853
    28                       4.830
    29                       5.185
    32                       6.313
    36                       7.990
    6p                       0.22
    8p                       0.4
    9p                       0.5
   10p                      0.62
   12p                      0.89
   13p                      1.04
   16p                      1.57
   16p                      1.58
   19p                      2.23
   22p                      2.98
   25p                      3.85
   28p                      4.83
   29p                      5.19
   32p                      6.31
   36p                      7.99
 contoh perhitungan volume besi
besi diameter 8 dengan panjang 22 meter adalah?
Di ketahui,
berat/m diameter 8 menurut tabel adalah 0.395
maka volume:
V          = 0.395 x 22
= 8.69 KG

Semoga bermanfaat.
Salam.

kembali untuk berkarya

ada hal positif yang diambil ketika masa libur datang
mendapatkan segal yang baru menjadi keinginan.
baru dalam nafas
baru dalam tenaga
baru dalam semangat
baru dalam ide
semua menjadi hal yang menyenangkan.
selamat datang kembali siswa teknikg gambar grisa..
semoga anda semua senantiasa beruntung.