KITA PINDAH RUANG

KITA PINDAH RUANG

Jumat, 24 Desember 2010

SELAMAT DATANG

sugeng enjang, 
selamat datang selamat datang wali murid teknikgambar di kampus grisa tercinta.
evaluasi dalam satu semester sudah dilaksanakan.
harapan kami dengan evaluasi ini akan diketahui prestasi dan kemajuan yang diraih oleh anak kita.
dapat kami sampaikan disini, kami sadar masih banyak hal yang perlu dibenahi baik dalam metode pembelajaran, pelayanan dan pembinaan karakter.
harapan kami kedepan muncul kesadaran bersama, sehingga kita lebih tepat memberi formula yang pas dan kedepan dapat menatap masa depan yang lebih baik. 
sukses siswa smkpgri1ngawi adalah tujuan kami.
semakin jaya teknikgambar grisa....keep our smile.

Selasa, 21 Desember 2010

pra desain balai desa


di desain oleh teknikgambar smkpgri1ngawi
di gambar oleh siswa an BIN ROHMAD siswa XII teknikgambar

Senin, 13 Desember 2010

Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu / Beton
Daftar Istilah
1. acuan (bekisting) adalah suatu sarana pembantu struktur beton untuk pencetak beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa ataupun posisi yang direncanakan.
2. agregat adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah dan kerak tungku besi, yang dipakai bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik atau adukan.
3. agregat ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang.
4. agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi ‘alami’ bantuan atau pasir yang dihasilkan oleh inustri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.
5. agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi ‘alami’ dari bantuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5-40 mm.
6. adukan adalah campuran antara agregat halus dan semen portland atau sembarang semen hidrolik yang lain dan air.
7. 7. angker adalah media untuk mengikat dalam suatu sambungan beton pracetak.
8. bahan tambahan adalah suatu bahan berupa bubukan atau cairan, yang dibubuhkan kedalam campuran beton selama pengadukan dalam jumlah tertentu untuk merubah beberapa sifatnya.
9. beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk masa padat.
10. beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua material bekerja bersama-sama dalam menahan gaya yang bekerja.
11. beton-normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200- 2500 kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah yang tidak menggunakan bahan tambahan.
12. beton praktekan adalah beton bertulang yang telah diberikan tegangan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja.
13. beton pracetak adalah elemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang dicetak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan.
14. beton ringan struktur adalah beton yang mengandung agregat ringan yang mempunyai berat isi tidak lebih dari 1900 kg/m3.
15. beton polos adalah beton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari ketentuan minimum.
16. berat jenis adalah perbandingan antara berat dan volume suatu material (misalnya: beton).
17. CGS adalah standar internasional terkecil dalam ukuran metrik (dalam sentimeter).
18. dowel adalah material penghubung antara 2 (dua) komponen struktur.
19. deking adalah beton tahu untuk pedoman ketebalan beton.
20. faktor air semen (fas) adalah perbandingan antara jumlah semen dan air pada beton.
21. konstruksi batu adalah pasangan batu yang berfungsi sebagai elemen konstruksi dengan kekuatan tekan > 100 kg/cm2.
22. konstruksi beton adalah beton yang berfungsi sebagai elemen konstruksi
23. Kabel adalah susunan material yang digunakan dalam media penarikan beton pratekan, biasanya disebut ‘tendon’.
24. MKS adalah standar internasional terbesar dalam ukuran metrik (meter).
25. perancah (scaffolding) adalah suatu struktur (kerangka) sebagai (1) sarana kerja bagi pekerja untuk melakukan tugas pada ketinggian tertentu dan (2) penyangga acuan beton yang berfungsi mencegah terjadinya perubahan posisi acuan dari posisi yang telah ditentukan
26. sengkang adalah tulangan yang digunakan untuk menahan tegangan geser dan torsi dalam suatu komponen struktur, terbuat dari batang tulangan, kawat baja atau jaring kawat baja las polos atau deform.
27. segregasi adalah pengelompokan agregat yang homogen pada adukan beton, dimana agragat kasar terpisah dengan agregat halus. Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - vii DEPDIKNAS RI
28. tulangan adalah batang baja berbentuk polos atau defon atau pipa yang berfungsi untuk menahan gaya tarik pada komponen struktur, tidak termasuk tendon prategang, kecuali bila secara khusus diikut sertakan.
29. tulangan polos adalah batang baja yang permuakaan sisi luarnya rata tidak bersirip atau berukir.
30. tulangan deform adalah batangan baja yang permukaan sisi luarnya tidak rata, tetapi bersirip, atau berukir.
Daftar Terjemahan
1. accelerator adalah bahan tambah untuk mempercepat pengikatan beton.
2. admixture adalah bahan tambah untuk campuran beton.
3. additive adalah bahan tambah untuk campuran beton.
4. bouwplank adalah papan duga dalam istilah Belanda.
5. barsteel adalah rangkaian tulangan.
6. box adalah korak penyedia daya atau arus listrik.
7. bucket tower crane adalah kotak pembawa material dari mesin angkat.
8. bleeding adalah beton yang kelebihan air, sehingga air semen naik ke permukaan.
9. bendraat adalah kawat pengikat tulangan dalam istilah Belanda.
10. batching plant adalah lokasi / tempat pengadukan.
11. conveyor adalah ban berjalan untuk membawa material.
12. cofferdam adalah menahan / membendung adukan beton sehingga tidak tercampur lingkungan (tanah, sungai dan sebagainya).
13. cast in situ adalah pelaksanaan pracetak beton di lapangan.
14. doka adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
15. dump truck adalah truk yang mampu membawa adukan beton.
16. forklift adalah mesin / alat angkat.
17. hoist adalah mesin / alat angkat.
18. hammer test adalah uji palu beton pada lapisan yang telah mengeras.
19. in situ adalah lokasi / lapangan.
20. jacking adalah mesin / alat penarik kabel pratekan.
21. lay-out adalah penggunaan tata ruang di lapangan.
22. mold adalah acuan untuk pelaksanaan pengecoran beton.
23. mix design adalah disain campuran beton berdasarkan berat atau volume.
24. maccaferri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
25. power adalah energi listrik di lapangan yang berasal dari PLN atau generating set.
26. portland cement adalah semen abu-abu.
27. post-tension adalah penarikan pada beton pratekan setelah beton mengeras.
28. pre-tension adalah penarikan pada beton pratekan sebelum dilaksanakan pengecoran.
29. peri adalah perusahaan pembuat acuan dan perancah.
30. retarder adalah bahan tambah untuk memperlambat pengikatan beton.
31. rapid klam adalah alat penjepit pada acuan untuk struktur kolom dan balok.
32. ready mix concrete adalah beton yang siap pakai.
33. speady adalah uji pada semen abu-abu untuk mengetahui kemampuan ikatan semen.
34. slump adalah alat uji konsistensi/kekentalan beton.
35. steel proff adalah tiang baja yang berbentuk silinder dapat diatur ketinggiannya.
36. shear connector adalah bahan / material penghubung antara 2 (dua) material yang berbeda karakteristiknya (komposit).
37. strands adalah kumpulan kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk kabel.
38. setting time adalah pengaturan atau penentuan waktu ikat pada beton.
39. sand blasting adalah alat / mesin pembersih permukaan pada beton sebelum dilaksanakan perbaikan beton atau penutupan kembali.
40. shop drawing adalah gambar pelaksanaan / kerja.
41. site-plan adalah rencana lokasi / areal pelaksanaan. Standar Kompetensi Bidang Konstruksi Batu/Beton Halaman - viii DEPDIKNAS RI
42. stressing adalah penarikan kabel atau tendon pratekan.
43. truck mixer adalah truk yang mampu mengaduk beton.
44. timing adalah pemilihan waktu untuk merencanakan ikatan beton.
45. troley adalah alat / mesin pembawa adukan beton.
46. uplift adalah tekanan / gaya angkat.
47. wearing diagram adalah pembungkus kabel (isolator) yang memiliki arus listrik.
48. workshop adalah lokasi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan fabrikasi.
49. waterpas adalah alat / mesin untuk mengukur kedataran suatu pasangan konstruksi.
50. wires adalah kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk kabel.
51. workability adalah kemudahan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan konstruksi.
52. wika precast adalah perusahaan (Wika, BUMN) yang memproduksi beton pracetak.

materi beton

materi beton, dan tangga

A. Mendiskripsikan Konstruksi Tangga

           Tangga pada masa lampau mempunyai kedudukan sangat penting karena membawa prestise bagi penghuni  bangunan tersebut. Tetapi sekarang bila membuat bangunan disertai tangga sudah bukan barang kemewahan lagi. Ini tidak lain karena tanah yang dipunyai tidak luas maka pengembangannya harus ke atas dan pasti memerlukan tangga.
Tangga harus memenuhi syarat-syarat antara lain:

v     Dipasang pada daerah yang mudah dijangkau dan setiap orang pasti memerlukan
v     Mendapat penerangan yang cukup terutama siang hari
v     Mudah dijalani
v     Berbentuk sederhana dan layak dipakai
v     Tangga berfungsi sebagai penghubung antara lantai tingkat satu dengan lainnya pada suatu bangunan.
v     Sudut tangga yang mudah dijalani dan efisien sebaiknya mempunyai kemiringan ± 40º. Jika mempunyai kemiringan lebih dari 45º pada waktu menjalani akan berbahaya terutama dalam arah turun.

Agar supaya tangga tersebut menyenangkan dijalani, ukuran optrade (tegak) dan aantrede (mendatar) harus sebanding

B. Merancang Konstruksi Tangga

    Untuk merancang tangga beton bertulang  dimulai dari perencanaan denah, dan rencana perletakan tangga.
    Tulangan tangga dapat diperoleh setelah dilakukan perhitungan tulangan kolom

Pertimbangan

v     Panjang langkah orang dewasa dengan tinggi badan normal itu rata-rata 57– 60 cm.
v     Menurut penelitian pada saat mengangkat kaki dalam arah vertikal untuk tinggi tertentu dibutuhkan tenaga 2 kali lipat pada saat melangkah dalam arah horizontal.
Misal :
   Sebuah bangunan bertingkat dengan tinggi lantai 3,50 m anak tangga tegak (optrade) ditaksir 18 cm.
  
   Jadi jumlah optrade = 350 : 18 = 18, 4 buah dibulatkan = 19 buah sehingga optradenya menjadi = 350 : 19 = 18,4 cm. Ukuran ini harus diteliti benar sampai ukuran dalam milimeter.

Menurut rumus tangga:
-  1 aantrade + 2 optrade = 57 – 60 cm
-  Lebar aantrade (57 a’ 60 ) – 2 x 18,4 = 20, 2 a’ 23,2 cm dalam ini ukurannya boleh dibulatkan menjadi antara 20 dan 23 cm.
Sebuah tangga yang memungkinkan:
– Dilalui 1 orang lebar ± 80 cm
– Dilalui 2 orang lebar ± 120 cm
– Dilalui 3 orang lebar ± 160 cm



Rumus Tangga:
1 Aantrade + 2 Optrade = 57 sampai dengan 60 cm

Tahapan Perhitungan Tangga:

  1. Menentukan beban-beban plat tangga
  2. Menghitung Pembebanan tangga
  3. Menghitung moment-moment plat tangga
  4. Menentukan beban-beban plat bordes
  5. Menghitung Pembebanan plat bordes
  6. Menghitung Penulangan plat tangga dan plat bordes
  7. Menghitung Kontrol Tegangan-tegangan
  8. Menghitung Kontrol Tegangan-tegangan geser dan puntir.

Menggambar Konstruksi Tangga Beton















Menggambar Penulangan Tangga Beton



Jumat, 26 November 2010

materi kelas X praktek ke 5 teknik gambar smk pgri 1 ngawi

MENGGAMBAR
SAMBUNGAN KAYU


MENGGAMBAR
SAMBUNGAN KAYU



PERISTILAHAN / GLOSSARY
Kayu Glondong : adalah istilah nama kayu diperdagangan yang
berupa kayu utuh habis ditebang dari pohonnya
dan dipotong cabang-cabangnya sehingga tinggal
batang induknya yang masih dibalut kulit.
Kayu Dolk : hampir sama dengan kayu glondong,
perbedaannya kalau kayu glondong masih ada
kulitnya sedangkan kayu dolk kulitnya sudah
dikelupas.
Kayu reng : adalah kayu khusus yang mempunyai ukuran
luas penampangnya 2 cm x 3 cm .
Kayu Usuk : adalah kayu khusus yang mempunyai ukuran luas
penampangnya 5 cm x 7 cm.
viii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
A. Langkah-langkah Belajar Yang Ditempuh
Agar proses belajar menggambar sambungan kayu berhasil
dengan optimal, cepat, rapi, dan benar perlu dicermati langkah-langkah
belajar sebagai berikut :
1. Supaya dipelajari dan dicermati dengan seksama mengenai
ukuran kayu yang digunakan termasuk ukuran detail
konstruksinya.
2. Supaya dipelajari dan dicermati dengan seksama mengenai gayagaya
batang yang bekerja dititik buhul apakah gaya tarik, gaya
tekan atau momen, hal ini akan mempengaruhi macam
sambungannya.
3. Dalam penggambaran diatas kertas, ukuran kayu yang
sebenarnya diubah dengan skala sesuai dengan ketentuannya.
4. Buatlah kerangka susunan bentuk sambungan kayu terlebih
dahulu dengan memperhatikan ukuran dan skala yang dipakai.
B. Perlengkapan yang Harus Dipersiapkan.
Untuk dapat menghasilkan gambar sambungan kayu yang mudah
dimengerti, jelas, dan rapi diperlukan perlengkapan alat gambar dan tulis
yang memadai. Perlengkapan yang harus dipersiapkan untuk
menggambar adalah :
ix
1. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja
gambar.
2. Mesin gambar atau satu set penggaris segi tiga.
3. Pensil atau pensil mekanis ukuran 0,3 mm dan 0,5 mm.
4. Kertas gambar putih ukuran A1.
5. Karet penghapus yang tidak mudah kotor.
6. Garisan, jangka, dan selotip.
7. Rapido.
8. Cutter.
9. Penerangan yang cukup.
x
TUJUAN
A. Tujuan akhir
Peserta diklat setelah mengikuti dan mempelajari seluruh kegiatan
belajar pada modul ini diharapkan dapat mencapai spesifikasi kinerja
sebagai berikut :
1. Peserta diklat dapat membedakan dan menggambar dengan benar
macam - macam sambungan kayu memanjang.
2. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar macam-macam
sambungan kayu melebar.
3. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar sambungan kayu
menyudut
4. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar sambungan kayu
bersusun dan sambungan kayu dengan pengunci.
B. Tujuan Antara
Peserta diklat setelah mengikuti dan mempelajari seluruh kegiatan
belajar pada modul ini diharapkan dapat mencapai spesifikasi kinerja
sebagai berikut :
1. Peserta diklat dapat membedakan dan menggambar dengan benar
sambungan bibir lurus, sambungan bibir lurus berkait, sambungan
miring, sambungan miring berkait, sambungan takikan lurus,
sambungan mulut ikan, sambungan takikan lurus rangkap, dan
sambungan purus lurus.
xi
2. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar sambungan lidah
dan alur, sambungan lidah lepas dan alur, sambungan lidah
bersponing dan alur, sambungan lidah miring, dan macam-macam
sambungan papan melebar ke arah tegak.
3. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar sambungan takian
lurus, sambungan purus dan lobang terbuka, sambungan purus
dan lobang dengan spatpen, sambungan takikan lurus ekor burung
pada pertemuan, sambungan purus dan lobang terbuka dan
tertutup, sambungan purus dan lobang dengan gigi tegak dan gigi
garis bagi, sambungan raveling ekor burung, dan sambungan voor
loef.
4. Peserta diklat dapat menggambar dengan benar sambungan
bersusun dengan schei, sambungan bersusun dengan gigi,
sambungan dengan pengunci di bawah, sambungan dengan
pengunci atas dan bawah, sambungan dengan pengunci di
samping.
1
KEGIATAN BELAJAR 1
MENGGAMBAR MACAM-MACAM
SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG
A. Lembar Informasi
Pada kegiatan belajar 1 ini, peserta diklat diminta untuk mencermati
beberapa komponen bangunan gedung. Misalnya dinding, kuda-kuda,
lantai, pintu, tiang, dan seterusnya yang terbuat dari kayu, maka akan
terlihat bahwa kayu-kayu yang terpasang tersebut tidak semuanya utuh,
pasti ada bagian–bagian yang disambung. Dibandingkan dengan bahan
bangunan yang lain, kayu mempunyai sifat yang khas yaitu kekuatannya
besar, kenyal, ulet, keras, dan mudah dikerjakan. Selain itu kayu mudah
terbakar, tidak tahan lembab, mudah lapuk, dan dapat berubah
bentuknya. Pemakaian kayu sebagai bahan bangunan didasarkan pada
tingkat keawetan dan kekuatannya. Karena kayu merupakan bahan
bangunan alam, maka dari pohonnya kayu dapat dibentuk berbagai
macam ukuran yang berupa balok, dan papan. Di perdagangan ukuran
kayu umumnya sudah tertentu antara lain : (ukuran dalam satuan cm)
? 6/12 ; 6/10 ; 8/12 ; 10/10 ; 15/15 ==? disebut balok
? 2/15 ; 2/20 ; 3/25 ; 3/30 ; 4/40 ==? disebut papan
? 4/6 ; 5/7 =======? disebut usuk atau kaso
? 2/3 ; 3/4 =======? disebut reng
? 1/3 ; 1/4 ; 1/6 =======? disebut plepet
Karena keterbatasan panjang kayu yang ada diperdagangan, maka
untuk suatu konstruksi kayu yang panjang diperlukan adanya sambungan
kayu. Pengertian sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih
yang saling disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu batang
kayu yang panjang. Pengertian hubungan kayu adalah dua batang kayu
atau lebih yang saling dihubungkan satu sama lain pada satu titik tertentu
sehingga menjadi satu bagian konstruksi. Perlu diperhatikan syarat-syarat
hubungan kayu, antara lain : dibuat sesederhana mungkin tapi kokoh,
2
hindari menakik kayu yang dalam, perhatikan penempatan sambungan,
harus tahan terhadap gaya yang bekerja padanya, konstruksi sambungan
dibuat yang pas, jangan menggunakan kayu yang cacat.
Pada prinsipnya sambungan kayu dapat dibagi menjadi tiga macam
yaitu :
1. Sambungan kayu ke arah memanjang.
2. Sambungan kayu ke arah melebar.
3. Sambungan kayu ke arah menyudut
Selain tiga macam sambungan kayu tersebut di atas, masih ada
lagi dua sambungan lain yaitu sambungan bersusun dan sambungan
dengan pengunci.
Sambungan kayu ke arah memanjang ada dua macam yaitu
memanjang ke arah mendatar (misalnya sambungan bibir lurus,
sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, sambungan bibir
miring berkait), dan ke arah tegak (misalnya sambungan takikan lurus,
sambungan mulut ikan, sambungan takikan lurus rangkap, sambungan
purus lurus).
B. Lembar Kerja
1. Alat yang Digunakan.
Alat yang harus disiapkan dan akan digunakan pada kegiatan
belajar 1 ini meliputi :
a. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja
gambar.
b. Mesin gambar atau satu set penggaris segi tiga.
c. Pensil atau pensil mekanis ukuran 0,3 mm dan 0,5 mm.
d. Karet penghapus yang tidak mudah kotor.
e. Garisan, dan jangka,
f. Rapido.
g. Cutter.
h. Gambar macam-macam sambungan kayu memanjang.
3
2. Bahan Yang Digunakan.
Bahan yang akan digunakan pada Kegiatan Belajar 1 meliputi:
a. Kertas gambar manila/padalarang ukuran A1
b. Isolasi untuk menempel kertas pada meja gambar.
3. Langkah Kerja.
a. Siapkan dan bersihkan meja gambar dari debu dan kotorankotoran
lain
b. Siapkan kertas gambar kosong dan tempelkan pada meja
gambar
c. Siapkan alat tulis dan gambar
d. Menyalin macam-macam gambar sambungan kayu memanjang
yang tersedia .
C. Lembar Latihan.
1. Jelaskan sifat-sifat kayu untuk bahan bangunan.
2. Sebutkan ukuran kayu usuk dan reng yang terdapat diperdagangan.
3. Jelaskan pengertian sambungan kayu.
4. Jelaskan pengertian hubungan kayu.
5. Gambarlah dengan lengkap, rapi dan benar macam-macam
sambungan kayu berikut :
a. Sambungan bibir lurus,
b. Sambungan bibir lurus berkait,
c. Sambungan miring,
d. Sambungan miring berkait,
e. Sambungan takikan lurus,
f. Sambungan mulut ikan,
g. Sambungan takikan lurus rangkap, dan
i. Sambungan purus lurus,
4
Dengan ketentuan sebagai berikut :
? Ukuran kayu untuk : a) s/d d) =10/15 cm, dan e) s/d h)
=15/15 cm.
? Skala gambar (perbandingan ukuran) 1: 10.
? Penampilan gambar tiap-tiap sambungan : tampak depan,
tampak atas, tampak samping dan proyeksi miring
(bukaannya).
? Gunakan pensil dan kertas gambar putih.

-.Dada tegak
-.Bibir lurus

Pemikul Posisi balok
SAMBUNGAN BIBIR LURUS
Tampak Depan
Tampak Atas T. Samping
T. Depan
T. Atas
T. Samping
6
Proyeksi Miring
SAMBUNGAN BIBIR LURUS BERKAIT DAN
SAMBUNGAN BIBIR LURUS BERKAIT MULUT IKAN

Tampak Atas
T. Depan
T. Samping
7
Bibir penutup
Bibir pemikul
SAMBUNGAN BIBIR MIRING DAN
SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT
A t
Dada tegak

SAMBUNGAN TAKIKAN LURUS DAN MULUT IKAN

SAMBUNGAN TAKIKAN LURUS RANGKAP
DAN SAMBUNGAN PURUS LURUS
Perspektif
KEGIATAN BELAJAR 2
MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU MELEBAR
A. Lembar Informasi
Pada kegiatan belajar 2 ini, peserta diklat diminta untuk mencermati
dan memahami kembali materi kegiatan belajar 1. Sambungan kayu
melebar ada dua macam yaitu melebar kearah horizontal (kebanyakan
digunakan konstruksi lantai) dan melebar ke arah vertikal (yang sebagian
besar digunakan pada konstruksi dinding). Materi kegiatan belajar 2
meliputi menggambar beberapa macam sambungan kayu melebar yaitu :
? Sambungan lidah dan alur.
? Sambungan lidah lepas dan alur.
? Sambungan lidah bersponing dan alur.
? Sambungan lidah miring.
? Sambungan papan melebar ke arah tegak.
B. Lembar Kerja
1. Alat Yang Digunakan.
Alat yang harus disiapkan dan akan digunakan pada Kegiatan
Belajar 2 ini meliputi :
a. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja
gambar.
b. Mesin Gambar atau satu set penggaris segi tiga.
c. Pensil atau pensil mekanis ukuran 0,3 mm dan 0,5 mm.
d. Karet penghapus yang tidak mudah kotor.
e. Garisan, dan jangka,
f. Rapido.
g. Cutter.
h. Gambar macam-macam sambungan kayu melebar.
2. Bahan yang Digunakan.
Bahan yang akan digunakan pada Kegiatan Belajar 2 meliputi :
a. Kertas gambar manila/padalarang ukuran A1
b. Isolasi untuk menempel kertas pada meja gambar.
3. Langkah Kerja.
a. Siapkan dan bersihkan meja gambar dari debu dan kotorankotoran
lain
b. Siapkan kertas gambar kosong dan tempelkan pada meja
gambar
c. Siapkan alat tulis dan gambar
d. Menyalin macam-macam gambar sambungan kayu melebar
yang tersedia
C. Lembar Latihan.
1. Apa yang dimaksud dengan sambungan melebar,
2. Sambungan melebar biasanya digunakan pada pekerjaan apa.
3. Ukuran kayu yang dipakai pada sambungan melebar biasanya
berapa dan diperdagangan kayu tersebut disebut apa.
4. Gambarlah dengan lengkap, rapi dan benar macam-macam
sambungan kayu berikut :
a. Sambungan lidah dan alur,
b. Sambungan lidah lepas dan alur,
c. Sambungan lidah bersponing dan alur, dan
d. Sambungan lidah miring,
Dengan ketentuan sebagai berikut :
? Ukuran kayu 3/15 cm.
? Skala gambar (perbandingan ukuran) 1: 5.
? Penampilan gambar tiap-tiap sambungan : tampak depan,
tampak atas, tampak samping dan proyeksi miring (bukaannya).
? Gunakan pensil dan kertas gambar putih.
20 cm 1 cm 20 cm 1 cm
1/3 tebal
Lidah
Alur Proyeksi miring
SAMBUNGAN LIDAH DAN ALUR
20 cm 2 cm 20 cm 2 cm
1/3 tebal
Proyeksi miring
SAMBUNGAN LIDAH LEPAS DAN ALUR
Alur
Lidah Lepas
20 cm 1 cm 20 cm 1 cm
1/3 tebal
Lidah
Alur
Proyeksi miring
5 mm 5 mm
Sponing
SAMBUNGAN LIDAH BERSPONING DAN ALUR
20 cm 2 cm 20 cm 2 cm
Tebal papan
Proyeksi miring
Paku terbenam
SAMBUNGAN LIDAH MIRING
Lidah miring
Salah
Air

SAMBUNGAN PAPAN MELEBAR KE ARAH TEGAK
A B C
16
KEGIATAN BELAJAR 3
MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT
A. Lembar Informasi
Pada kegiatan belajar 3 ini, peserta diklat diminta untuk mencermati
dan memahami kembali materi kegiatan belajar 1 dan 2. Sambungan kayu
menyudut pada garis besarnya ada dua macam yaitu pertama yang
membentuk sudut siku dan kedua yang membentuk sudut miring. Bentuk
sambungan kayu menyudut ada tiga macam yaitu sambungan sudut,
sambungan pertemuan, dan sambungan persilangan. Materi kegiatan
belajar 3 meliputi menggambar beberapa macam sambungan kayu
menyudut yaitu :
? Sambungan takikan lurus, sambungan purus dan lubang terbuka,
sambungan purus dan lubang dengan spatpen purus alur.
? sambungan takikan lurus ekor burung, sambungan purus dan
lubang terbuka, sambungan purus dan lubang tertutup,
sambungan purus dan lubang dengan gigi tegak, sambungan
purus dan lubang dengan gigi garis bagi, sambungan takikan lurus
ekor burung, sambungan Raveling ekor burung.
? Sambungan voor loef.
B. Lembar Kerja
1. Alat Yang Digunakan.
Alat yang harus disiapkan dan akan digunakan pada kegiatan
belajar 3 ini meliputi :
a. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja
gambar.
b. Mesin gambar atau satu set penggaris segi tiga.
c. Pensil atau pensil mekanis ukuran 0,3 mm dan 0,5 mm.
d. Karet penghapus yang tidak mudah kotor.
e. Garisan, dan jangka,
17
f. Rapido.
g. Cutter.
h. Gambar macam-macam sambungan kayu menyudut.
2. Bahan Yang Digunakan.
Bahan yang akan digunakan pada kegiatan belajar 3 meliputi :
a. Kertas gambar manila/padalarang ukuran A1
b. Isolasi untuk menempel kertas pada meja gambar.
3. Langkah Kerja.
a. Siapkan dan bersihkan meja gambar dari debu dan kotorankotoran
lain
b. Siapkan kertas gambar kosong dan tempelkan pada meja
gambar
c. Siapkan alat tulis dan gambar
d. Menyalin macam-macam gambar sambungan kayu menyudut
yang tersedia
C. Lembar Latihan.
1. Sambungan menyudut pada prinsipnya dapat dibagi menjadi
berapa macam , sebutkan!
2. Sebutkan sambungan menyudut yang paling sederhana dan
jelaskan alasannya!
3. Gambarlah dengan lengkap, rapi dan benar macam-macam
sambungan kayu berikut :
a. Sambungan takikan lurus pada sudut siku,
b. Sambungan purus dan lobang terbuka pada sudut siku,
c. Sambungan takikan lurus ekor burung pada pertemuan siku,
d. Sambungan purus dan lobang tertutup pada pertemuan siku,
e. Sambungan purus dan lobang dengan gigi tegak pada
pertemuan miring ,
18
f. Sambungan takikan lurus ekor burung dengan perkuatan pada
pertemuan, dan
g. Sambungan voor loef pada persilangan,
Dengan ketentuan sebagai berikut :
? Ukuran kayu 8/14 cm.
? Skala gambar (perbandingan ukuran) 1: 10.
? Penampilan gambar tiap-tiap sambungan : tampak depan,
tampak atas, tampak samping dan proyeksi miring
(bukaannya).
? Gunakan pensil dan kertas gambar putih.

SAMBUNGAN TAKIKAN LURUS
SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG TERBUKA

SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG
DENGAN SPATPEN
SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG DENGAN
SPATPEN PURUS ALUR

SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG TERBUKA DAN
SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG TERTUTUP

SAMBUNGAN PURUS DAN LOBANG DENGAN GIGI TEGAK
SAMB. PURUS DAN LOBANG DENGAN GIGI GARIS BAGI

SAMBUNGAN TAKIKAN LURUS EKOR BURUNG DENGAN
PERKUATAN DAN SAMB. RAVELING EKOR BURUNG

SAMBUNGAN VOOR LOEF
26
KEGIATAN BELAJAR 4
MENGGAMBAR SAMBUNGAN KAYU BERSUSUN DAN
SAMBUNGAN DENGAN PENGUNCI
A. Lembar Informasi
Pada kegiatan belajar 4 ini, peserta diklat diminta untuk mencermati
dan memahami kembali materi kegiatan belajar 1, 2, dan 3. Sambungan
kayu bersusun dimaksudkan untuk memperoleh kekakuan dan tinggi kayu
yang besar. Sambungan bersusun terdiri dari dua atau lebih batang kayu
yang disusun menjadi satu kesatuan yang kokoh. Sambungan dengan
pengunci dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dan kekakuan kayu
yang besar. Alat sambung utama yang diperlukan adalah mur dan baut.
Materi kegiatan belajar 4 meliputi : menggambar beberapa macam
sambungan kayu bersusun dan beberapa sambungan kayu dengan
pengunci, yang terdiri dari :
? Sambungan bersusun dengan schei,
? Sambungan bersusun dengan gigi.
? Sambungan dengan pengunci di bawah,
? Sambungan dengan pengunci di atas dan di bawah,
? Sambungan dengan pengunci di samping.
B. Lembar Kerja
1. Alat Yang Digunakan.
Alat yang harus disiapkan dan akan digunakan pada kegiatan
belajar 4 ini meliputi :
a. Meja gambar atau meja yang dapat berfungsi sebagai meja
gambar.
b. Mesin gambar atau satu set penggaris segi tiga.
c. Pensil atau pensil mekanis ukuran 0,3 mm dan 0,5 mm.
d. Karet penghapus yang tidak mudah kotor.
27
e. Garisan, Jangka,
f. Rapido,
g. Cutter.
h. Gambar macam-macam sambungan bersusun dan sambungan
dengan pengunci.
2. Bahan yang Digunakan.
Bahan yang akan digunakan pada Kegiatan Belajar 3 meliputi :
a. Kertas gambar manila/padalarang ukuran A1.
b. Isolasi untuk menempel kertas pada meja gambar.
3. Langkah Kerja.
a. Siapkan dan bersihkan meja gambar dari debu dan kotorankotoran
lain
b. Siapkan kertas gambar kosong dan tempelkan pada meja
gambar
c. Siapkan alat tulis dan gambar
d. Menyalin macam-macam gambar sambungan bersusun dan
sambungan dengan pengunci yang tersedia
C. Lembar Latihan.
1. Jelaskan tujuannya orang membuat sambungan bersusun.
2. Jelaskan fungsi utama dari baut yang ada pada sambungan
bersusun.
3. Sambungan dengan pengunci membutuhkan alat sambung utama,
apa alat sambung utama tersebut.
4. Gambarlah dengan lengkap, rapi dan benar macam-macam
sambungan kayu berikut :
a. Sambungan bersusun dengan gigi,
b. Sambungan dengan pengunci di bawah,
c. Sambungan dengan pengunci di atas dan di bawah, dan
28
d. Sambungan dengan pengunci di samping,
Dengan ketentuan sebagai berikut :
? Ukuran kayu 8/12 cm.
? Skala gambar (perbandingan ukuran) 1: 5.
? Penampilan gambar tiap-tiap sambungan : tampak depan,
tampak atas, tampak samping dan proyeksi miring (bukaannya).
? Gunakan pensil dan kertas gambar putih.

SAMBUNGAN BERSUSUN DENGAN SCHEI DAN
SAMBUNGAN BERSUSUN DENGAN GIGI

SAMBUNGAN DENGAN PENGUNCI DI SAMPING

SAMBUNGAN DENGAN PENGUNCI DI BAWAH DAN
SAMBUNGAN DENGAN PENGUNCI ATAS DAN BAWAH

LEMBAR EVALUASI
1). Diketahui dua batang kayu yang didukung oleh tiga buah tumpuan seperti pada
gambar diatas, S titik sambungannya.
2). Gambar diatas menunjukkan sket kuda-kuda yang ditumpu oleh dua tumpuan,
batang DE terdiri dua kayu dan titik sambungannya di S1. Titik S2 juga merupa
kan titik sambungan. Sudut kemiringan atap 30 derajat.
3). Gambar disamping merupakan sket konsol
pada tritisan, S3 dan S4 merupakan titik sam
bungan, dengan kemiringan 35 derajat.
4). Gambar di atas merupakan sket sebagian dari lantai kayu, S5 adalah kedudukan
salah satu sambungannya.
2x6/12 cm
8/12
Ukuran papan 4/20 cm
10/15 cm
SOAL-SOAL
33
Kerjakanlah soal-soal di atas dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Ukuran kayu seperti tertera pada gambar.
b. Skala gambar (perbandingan ukuran) 1: 5.
c. Penampilan gambar tiap-tiap sambungan : tampak depan,
tampak atas, tampak samping dan proyeksi miring (bukaannya).
d. Gunakan pensil dan kertas gambar putih.
e. Gambarlah dengan lengkap, rapi, dan benar
f. Waktu yang tersedia 6 jam atau 360 menit.
34
........
edisi lengkap hubungi team produktif teknik gambar bangunan.selamat bekerja. sukses selalu

ada lowongan

buat sobat teknik gambar grisa ada info pekerjaan
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor membutuhkan anda untuk bergabung.
yaitu
PT TRIBUWANA MULTI KARYA general contractor membutuhkan:
- pria
- lulusan TEKNIK GAMBAR BANGUNAN.
- Berkelakuan baik, tidak bertato, bebas narkoba dan tidak buta warna,
- usia maksimal 30 tahun
- membuat lamaran yang dilampiri fc. KTP, photo 4x6, ijazah dan transkip terakhir 
ujian akan dilaksanakan di SMK N 2 Dpek JOGJAKARTA pada minggu ke 3 bulan Desember 2010
paling lambat pendaftaran 4 desember 2010.
bagi yang berminat segera hubungi kami di BKK. SMK PGRI 1 Ngawi

Sabtu, 16 Oktober 2010

TEKNIK GAMBAR GRISA

dalam rangka memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat, kami teknik gambar smkpgri1ngawi memberanikan diri untuk memberi warna yang berbeda dalam dunia desain dan arsitektur.
dalam hal ini kami segenap warga teknik gambar akan memberikan pelayanan jasa desain dan konsultasi teknik dengan sepenuh hati. 
desain meliputi gamabr rumah tinggal, bangunan gedung sekolah, gedung serbaguna, mushola, kantor dan sebagainya.. desain meliputi desain 2d dan 3d serta gambar prespektif.

Sabtu, 09 Oktober 2010

SMK PGRI 1 NGAWI

SMK PGRI 1 NGAWI Berdiri sejak tanggal 1 september 1964 dengan satu jurusan yaitu Jurusan Bangunan Air, kini SMK PGRI 1 Ngawi telah bermetamorfosis menjadi SMK dengan jumlah siswa terbesar di Indnesia, dengan jumlah siswa mencapai 2300 siswa. Mengusung Enam jurusan yaitu Teknik Gambar Bangunan, Teknik Mesin Perkakas, Teknik Mekanik Otomotif, Teknik Listrik Jaringan, dan Teknik Komputer Jaringan, dan Akomodasi Perhotelan.
Cerita sedikit tentang proses pengambaran lay out sekolah SMK PGRI 1 NGAWI, pertama kami mengukur panjang dan lebar gedung, walaupun banyak rintangan,panas, gatal, panjat - panjat dinding akan tetapi kami tetap semangat........
dan dalam prosesnya kami mengambar 2 dimensi dalu memakai software autocad 2007 banyak kendalanya. banyak sekali recover - recover kalau tidak salah berpuluh - puluh, tidak terhitung deh pokoknya. Kemudian kami teruskan ke 3 dimensi pakai software auto cad 2007............sampai selesai.......dan kemudian baru di import ke 3 Ds Max 8 di tambah software Vray.









Berikut adalah hasil gambar dari kami, tentang bagaimana kondisi sekolah SMK PGRI 1 NGAWI.

Rumah Pak Eko Geneng